Apakah anda sulit berkata Tidak? Berikut penyebab dan solusinya

Hai, Mimin termasuk orang yang sulit berkata tidak jika ada orang lain yang meminta bantuan. Yup, terkadang itu sangat merepotkan. Berikut penyebab dan solusinya. 

Source:linked.in


Penyebab 

Mimin secara tidak sengaja melihat konten dr TikTok di link berikut (klik me). Konten tersebut membahas penyebab dan solusi singkat tentang 
"Why do I find it hard to say NO  to people?" .
Menurutnya masalah tersebut terjadi karena hal berikut
"the unseen child cannot meat parent demand"
Kalimat tersebut berarti "anak yang tidak terlihat tidak dapat memenuhi kebutuhan orang tua." 

Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti bahwa seorang anak yang tidak terlihat atau tidak dikenal tidak dapat memenuhi ekspektasi atau kebutuhan dari orang tuanya.

Perlu diperhatikan bahwa kalimat ini mungkin memiliki beberapa interpretasi berbeda tergantung konteks yang lebih luas dari situasi dimana kalimat tersebut digunakan. Oleh karena itu, penjelasan yang lebih akurat mungkin dibutuhkan untuk memahami maksud sebenarnya dari kalimat tersebut.

Di kolom deskripsi dia menuliskan sebagai tambahan informasi penyebab masalah ini, yaitu
"when trying to meet unrealistic demand as a kid (to be accepted and feel belonging) impact behavior as an adult. It's time to let go of wanting to please other relentlessly

Kalimat tersebut berarti bahwa ketika seorang anak mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang tidak realistis (untuk diterima dan merasa diterima) dapat mempengaruhi perilakunya sebagai seorang dewasa. Saatnya untuk melepaskan diri dari keinginan untuk terus-menerus memuaskan orang lain.

Ini menunjukkan bahwa beban yang ditempatkan pada seorang anak untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis dari orang lain dapat membawa beban emosional yang berkelanjutan ke masa dewasa. Oleh karena itu, penting untuk membiarkan diri melepaskan tekanan untuk selalu memuaskan orang lain dan fokus pada kebutuhan dan harapan diri sendiri.

Kalimat tersebut berarti "anak yang tidak terlihat tidak dapat memenuhi kebutuhan orang tua." Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti bahwa seorang anak yang tidak terlihat atau tidak dikenal tidak dapat memenuhi ekspektasi atau kebutuhan dari orang tuanya.

Perlu diperhatikan bahwa kalimat ini mungkin memiliki beberapa interpretasi berbeda tergantung konteks yang lebih luas dari situasi dimana kalimat tersebut digunakan. Oleh karena itu, penjelasan yang lebih akurat mungkin dibutuhkan untuk memahami maksud sebenarnya dari kalimat tersebut.


Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kalimat tersebut dapat dipahami dan diterapkan:

  1. Seorang anak yang tumbuh dengan orang tua yang memiliki standar yang sangat tinggi dan memintanya untuk selalu menjadi yang terbaik dalam setiap hal, mungkin akan merasa tekanan untuk terus memenuhi ekspektasi tersebut sepanjang hidupnya. Ini dapat mempengaruhi perilakunya sebagai seorang dewasa, membuat dia selalu merasa tidak pernah cukup baik atau tidak merasa puas dengan dirinya sendiri.
  2. Seorang anak yang selalu dicompare dengan saudara atau teman mereka oleh orang tuanya, mungkin akan merasa tekanan untuk terus memenuhi harapan orang tua untuk mengalahkan saudara atau temannya. Ini dapat mempengaruhi perilakunya sebagai seorang dewasa, membuat dia selalu merasa tidak pernah cukup baik atau tidak merasa puas dengan dirinya sendiri.
  3. Seorang anak yang selalu dipaksa untuk berprestasi dan tidak diterima jika tidak mencapai target tertentu, mungkin akan merasa tekanan untuk terus memenuhi harapan orang tua untuk berprestasi. Ini dapat mempengaruhi perilakunya sebagai seorang dewasa, membuat dia selalu merasa tidak pernah cukup baik atau tidak merasa puas dengan dirinya sendiri.

Dengan memahami bahwa memenuhi kebutuhan yang tidak realistis dapat mempengaruhi perilaku dan emosi sepanjang hidup, penting untuk membiarkan diri melepaskan tekanan untuk terus memuaskan orang lain dan fokus pada pemenuhan kebutuhan dan harapan diri sendiri.

Solusi 

Sebagai orang tua

Bagaimana solusi agar anak tidak demikian 

Berikut adalah beberapa solusi untuk mencegah anak mengalami masalah seperti yang dijelaskan dalam kalimat tersebut:

  1. Menciptakan lingkungan yang menunjang: Orang tua harus memastikan bahwa lingkungan mereka memberikan dukungan dan membangun rasa percaya diri pada anak-anak mereka, bukan membuat mereka merasa tekanan atau tertekan.
  2. Memberikan pujian yang bermakna: Orang tua harus memberikan pujian yang spesifik dan memfokuskan pada usaha dan perkembangan anak, bukan hanya hasil akhir.
  3. Membatasi komparasi: Orang tua harus menghindari membandingkan anak mereka dengan teman atau saudara mereka dan memfokuskan pada keunikan dan kelebihan anak mereka sendiri.
  4. Mendukung minat dan bakat: Orang tua harus mendukung minat dan bakat anak mereka dan membiarkan mereka mengejar hal-hal yang mereka sukai, bukan memaksa mereka untuk memenuhi standar atau harapan orang tua
  5. Mempromosikan pemikiran positif: Orang tua harus mempromosikan pemikiran positif dan mengajarkan anak-anak mereka untuk berfokus pada hal-hal yang positif dalam hidup mereka dan untuk tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan orang lain.
  6. Menciptakan lingkungan yang aman: Orang tua harus menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak mereka untuk berbicara dan berbagi perasaan mereka tanpa takut tertolak atau dihukum.

Dengan melakukan hal-hal ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjadi individu yang percaya diri, bahagia, dan memiliki pemikiran positif tentang diri mereka sendiri dan hidup mereka.


Solusi jika terjadi pada diri sendiri atau anak yang sudah dewasa

Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi masalah ini pada orang dewasa:

  1. Belajar untuk mengatakan "tidak": Orang yang merasa sulit untuk menolak permintaan orang lain harus belajar untuk mengatakan "tidak" secara efektif dan dengan cara yang sopan. Ini memerlukan latihan dan percaya diri, tetapi akan sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah ini.
  2. Memahami harapan yang tidak realistis: Orang harus memahami bahwa tidak mungkin untuk memenuhi semua harapan orang lain dan bahwa harapan yang tidak realistis hanya akan membuat mereka merasa kelelahan dan tidak berdaya.
  3. Menetapkan batas: Orang harus menetapkan batas yang jelas untuk dirinya sendiri dan belajar untuk mempertahankan batas-batas tersebut. Ini bisa melibatkan belajar untuk menolak permintaan yang tidak sesuai atau tidak realistis.
  4. Belajar untuk memprioritaskan: Orang harus belajar untuk memprioritaskan kebutuhan dan harapan mereka sendiri dan menentukan apa yang paling penting bagi mereka.
  5. Mendapatkan dukungan: Orang yang mengalami masalah ini dapat memerlukan dukungan dari teman, keluarga, atau profesional. Ini bisa melibatkan terapi atau percakapan dengan seseorang yang dapat membantu mereka memahami dan mengatasi masalah ini.
  6. Mempraktikkan self-care: Orang harus mempraktikkan self-care dan belajar untuk merawat diri mereka sendiri dengan baik, termasuk memastikan bahwa mereka memiliki waktu untuk beristirahat, bersantai, dan melakukan hal-hal yang mereka sukai.

Dengan melakukan hal-hal ini, orang dewasa dapat membantu diri mereka sendiri mengatasi masalah sulit menolak permintaan orang lain dan membangun kepercayaan diri dan kendali atas hidup mereka 

Tags :-

Post a Comment

0 Comments