Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka

 elchaputra.com

Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka

Mei 30, 2022

Ada istilah baru dalam Kurikulum Merdeka yang dirilis tahun 2022 oleh Kemendikbud, yaitu Modul Ajar. Sepintas di pemikiran modul ajar ini seperti bahan ajar berupa modul yang digunakan untuk proses belajar. Ternyata bukan, modul ajar berbeda dengan modul pada umumnya.

Apa itu Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka (2022)

by Elcha Bagus Narendra Putra




Istilah Modul Ajar tertuang dalam Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka). Yang dimaksud Modul Ajar adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.

 

Sekilas pernyataan tersebut mirip dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lalu apa bedanya Modul Ajar dengan RPP.

Read more on our website


© elchaputra.com

  

Konsep Modul Ajar

Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.


Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Seperti ilustrasi di samping.

Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan  berbasis perkembangan jangka panjang.

Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.


Komponen Modul Ajar

Modul Ajar memiliki komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya dan membedakannya dengan RPP. Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Selain komponen inti, guru dapat menentukan komponen sesuai kebutuhan. Komponen modul ajar diantaranya:

  1. Informasi Umum
    1. Identitas sekolah
    2. Kompetensi awal
    3. Profil pelajar pancasila
    4. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
    5. Target peserta didik
    6. Model pembelajaran yang digunakan
  2. Komponen Inti
    1. Tujuan Pembelajaran
    2. Pemahaman bermakna
    3. Pertanyaan Pemantik
    4. Persiapan Pembelajaran
    5. Kegiatan Pembelajaran
    6. Asesmen
    7. Pengayaan dan Remedial
    8. Refleksi Peserta didik dan Guru
  3. Lampiran
    1. Lembar Kerja Peserta didik
    2. Bahan bacaan guru dan peserta didik
    3. Glosarium
    4. Daftar Pustaka

Nah, dari komponen di atas, bolehlah kita sebut modul ajar itu adalah RPP ++, Jadi RPP namun lebih lengkap lagi. Kira-kira bagaimana ya kabarnya RPP 1 lembar :p.

 


Informasi Umum:

Identitas Sekolah

Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:

          Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.

         Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)

         Kelas

         Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing)

Kompetensi Awal

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.

Profil Pelajar Pancasila

Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran.

Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar.

Sarana dan Prasarana

Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 

Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.

Target Peserta Didik

Peserta didik yang menjadi target yaitu;

         Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

         Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.

         Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), danmemiliki keterampilan memimpin.

Model Pembelajaran

Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.


Komponen Inti:

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.

Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.

Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk:  pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.

Pemahaman Bermakna

Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh kalimat pemahaman bermakna:

         Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.

         Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.

Pertanyaan Pemantik

Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik. Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan pemantik sebagai berikut:

         Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?

         Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?

Kegiatan Pembelajaran

Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara konkret, disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.

Asesmen

Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Jenis asesmen:

         • Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)

         • Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)

         • Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).

Pengayaan dan Remedial

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.    

 


Lampiran 

Lembar Kerja Peserta Didik                                                       

Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik termasuk peserta didik nonreguler.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.

Glosarium

Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan untuk kata  atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang  digunakan dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)



Prinsip Pengembangan Modul Ajar

Pendekatan melalui tahap perkembangan ini memperhitungkan:

         Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.

         Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase.

         Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.

         Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.

         Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.

Terdapat empat kriteria yang  harus dimiliki modul ajar

         Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin

         Menarik, Bermakna, Menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.

         Relevan dan Kontekstual : Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.

         Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.

 


 

Prosedur Penyusunan Modul Ajar

Guru pada saat mengembangkan modul ajar dapat mengikuti langkah-langkah sesuai dengan infografis di bawah. Hasil yang didapatkan di Tahap 6: Evaluasi dan Tindak Lanjut, digunakan untuk Tahap 1: Analisis kondisi dan kebutuhan.




Informasi di atas didapatkan saat penulis mengikuti Kegiatan Penulisan Modul Ajar Nasional Mapel IPAS di Jakarta pada tanggal 10 September 2021.





Tags :-

Post a Comment

1 Comments